Pages

Friday, May 23, 2014

Bodogol Birding Trip #1 : Pemanfaatan Pohon Alien Maesopsis eminii oleh Burung-burung di PPKAB


Berawal dari undangan adik-adik Biologi UNJ angkatan 2012 untuk menjadi mentor di fieldtrip Biologi Konservasi mereka, Kamis (15/05/14) saya kembali untuk kedua kalinya ke Bodogol. Dulu, saya kesana pertama kalinya karena diminta menjadi guide untuk adik-adik SMA Mahatma Gading. Tahun 2011 dan kini 2014 saya kembali memasuki Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango (TNGGP) melalui belahan lain ini, Bodogol – tidak melulu Cibodas. Dulu dan sekarang sama, saya mendampingi kelompok Aves. Bidang yang memang saya gemari untuk bergelut dan mereka mempercayakannya.

Kamis sore tiba disambut kabut, disusul hujan. Tak sempat survey jalur Canopy Trail – Afrika yang kami rencanakan untuk transect count kami dalam penelitian hubungan antara keanekaragaman burung dengan vegetasi. Jumat (16/05) jam 7 pagi kami sudah standby di Canopy Trail, mengamati segala kemungkinan suara dan mencari sosok burung dalam tiap gerakan dedaunan. Kami tidak diam, kami menyusuri track yang tak terlalu mulus sampai ke jalur Afrika. Sayangnya, hasil tak memuaskan. Sangat minim burung yang kami jumpai. Sekitar jam 10 pagi, tracking berakhir. Menunggu jam pengamatan sore, saya iseng sendiri ke gerbang Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol (PPKAB) hingga berlanjut ke jalur Cipadaranten, berdiam di tower. Dari pengamatan iseng itu, ada yang menarik perhatian saya. Pohon tinggi agak bercak putih pada batangnya, bercabang-cabang, berbuah oval warna kuning-merah-biru kehitaman seperti buah jamblang. Baik di gerbang maupun di tower, pohon itu menjadi sumber bunyi “crip-crip” para burung hutan. Akhirnya saya menawarkan pada kelompok yang saya bimbing untuk mengubah penelitian kami dan mereka setuju.
 

Jadilah kami mengumpulkan data Pemanfaatan Pohon Afrika (Maesopsis eminii) oleh Burung-burung di PPKAB. Iya, ternyata pohon yang saya bilang berbuah mirip jamblang itu adalah pohon Afrika (M. eminii). Mang Budi, jagawana yang mendampingi kami yang memberi tahu. Katanya, pohon Afrika ini  adalah pohon produksi – artinya kayunya bernilai ekonomi. Dituturkan Mang Budi, dulunya Bodogol milik Perhutani. Namun TNGGP memperluas kawasannya hingga ke Bodogol ini. Maka tak heran banyak pohon Afrika (M. eminii). Menurut (Binngeli, 2002) pohon tersebut merupakan komoditi penghasil kayu (timber).
Pohon Afrika (Maesopsis eminii) adalah tanaman alien (Tropical Biology Association, 2006). Bukan aseli Indonesia. Sebenarnya tanaman famili Rhamnaceae ini berasal dari Afrika Barat dan Tengah. Karena kayunya dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan dan pertumbuhannya yang cepat, maka pohon Afrika (M. eminii) ini diintroduksi ke Indonesia. Pohon ini banyak diserang hama serangga dan penyerbukannya pun dapat dibantu oleh serangga. Selain serangga, burung juga membantu penyerbukannya. Jadi, pohon ini dapat menjadi lahan pencarian makan bagi burung insectivore dan sumber pakan bagi burung-burung nectarivore juga frugivore. Indonesia merupakan negara terkaya keempat di dunia untuk spesies burungnya. Di kawasan TNGGP saja tercatat ada 262 spesies burung (Ario, 2010). Dengan adanya pohon Afrika (M. eminii) di kawasan TNGGP, maka kami ingin mengetahui pemanfaatannya oleh burung-burung di sana, khususnya burung-burung di PPKAB.
Metode penelitian kami tetap deskriptif, hanya saja kami mengubah teknik kami menjadi point count (EAIO, 2004). Dengan teknik ini, kami mengamati di dua titik pengamatan yakni gerbang PPKAB dan tower Cipadaranten pada Jumat dan Sabtu, 16 dan 17 Mei 2014. Di masing-masing titik pengamatan menghabiskan waktu selama tiga jam. Pengamatan pagi (hanya pada Sabtu, 06.00 - 10.00 WIB) di gerbang dan pengamatan sore  (14.30 - 17.30 WIB) di tower. Alat dan bahan yang kami gunakan dalam penelitian ini ialah kamera (Canon SX50HS, Fujifilm Finepix, dan Nikon L200); binokuler (Bushnell); buku panduan lapangan Burung-burung di Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Bali; dan alat tulis. Kami mencatat nama spesies burung yang terlihat dan aktivitasnya di pohon Afrika (Maesopsis eminii).
Berdasarkan hasil pengamatan, ada 16 spesies burung dalam 11 famili yang terlihat di pohon Afrika (Maesopsis eminii). Berikut ini tabel hasil pengamatan kami:

Tabel 1. Burung-Burung Pengguna Pohon Afrika



Berikut ini hasil dokumentasi yang kami dapat, walau hanya recordshoot akibat keterbatasan kamera dengan jarak ke burung dan gerakan burung yang begitu lincah:
 






Berdasarkan tabel hasil pengamatan tersebut, terlihat bahwa ada tiga spesies burung yang memanfaatkan langsung pohon Afrika (Maesopsis eminii). Ketiga spesies itu adalah Sepah Kecil (Pericrocotus cinnamomeus), Cabai Bunga-Api (Dicaeum trigonostigma), dan Kacamata Biasa (Zosterops palpebrosus). Sepah Kecil (P. cinnamomeus) dan Kacamata Biasa (Z. palpebrosus) sama-sama memakan serangga (insectivore), sedangkan Cabai Bunga-Api (D. trigonostigma) memakan buah (frugivore) pohon Afrika (M. eminii). Diduga Kacamata Laut (Z. chloris) sama seperti kerabat dekatnya (Z. palpebrosus), yakni memakan serangga yang ada pada pohon Afrika (M. eminii). Namun, kami kurang beruntung untuk menyaksikannya secara langsung. Selain itu, diduga juga Burung-Madu Jawa (Aethopyga mystacalis) memakan nektar (nectarivore) karena kami melihatnya di antara buah-buahan pohon Afrika (M. eminii), mungkin ada juga bunganya. Mungkin demikian juga pada Burung-Madu Sriganti dan Burung-Madu Belukar. Burung-burung lain hanya teramati sekedar bertengger, lompat kesana-kemari di antara dahan pohon Afrika (M. eminii).
Dilihat dari penelitian sederhana ini, maka dapat disimpulkan bahwa burung-burung lokal yang ada di PPKAB tetap berinteraksi dengan pohon Afrika (Maesopsis eminii). Meskipun M. eminii adalah pohon alien, tetapi 16 spesies burung hutan dari 11 famili tetap memanfaatkannya, baik secara langsung maupun tidak. Pemanfaatan langsung M. eminii oleh burung-burung tersebut ialah sebagai sumber pakan berupa serangga, nektar, dan buah. Pemanfaatan tidak langsungnya adalah M. eminii sebagai pohon tengger.

Terimakasih untuk Mang Budi, Mang Suhay, dan Mang Tole yang sudah menjaga dan mendampingi kelompok Aves, see ya next time! ;)
Desi Ayu Triana*, Hafidza Istianah, Himatul Kholisa, Rani Wulan Suci, Wahyu Emma Puji Lestari
Jurusan Biologi, Universitas Negeri Jakarta

No comments:

Post a Comment