Pages

Saturday, November 15, 2014

Jakarta Bird Walk: Birdwatching di Taman Eucalyptus!


Jakarta (15/11/14), kegiatan pengamatan burung bulanan di ibu kota negara ini masih tetap eksis. Masih dengan nama Jakarta Bird Walk alias JBW, mulai dari bulan Mei 2014 memasuki periode kedua. Periode kedua artinya menginjak tahun kedua kegiatan mendata burung-burung yang mampu bertahan hidup di kota metropolitan ini berlangsung. Dari hasil pengamatan di tiap Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang sama dengan periode pertama, maka dapat dibandingkan jumlah jenis burungnya. Bertambah atau justru berkurang. Perbedaan jumlah jenis burung meski di satu RTH ini dapat saja terjadi karena kekurangtelitian atau kekurangberuntungan pengamat melihat sang burung atau malah adanya burung peliharaan yang terlepas ke kawasan RTH tersebut, bahkan mungkin saja memang ada temuan baru berupa burung yang sedang bermigrasi atau memang burung yang mendapatkan RTH tersebut sebagai habitat barunya yang cocok. Namun, kecil kemungkinan untuk yang terakhir itu.

Anthreptes malacensis (juvenile)
Anthreptes malacensis (male)
Sabtu bulan lalu (11/10) para pegiat JBW beraksi di kawasan hijau Jakarta Selatan. Tepatnya, Hutan Kota dan Taman Honda Tebet. Meski masa hanya sedikit karena banyak pegiat yang berhalangan hadir, tetapi kegiatan tetap berjalan menyenangkan. Tetap dengan adik kecil kami - Kaysan, pengamat burung cilik ini menjadi motivasi kami yang lebih dewasa untuk lebih baik lagi sebagai pengamat yang terlebih dahulu terjun ke dunia "mencintai burung dengan cara lain" ini. Bagi kami, mencintai burung bukan dengan membelinya atau mendapatkannya sebagai hewan peliharaan. Justru cinta kami tunjukkan dengan membiarkan burung cantik berterbangan bebas menghiasi lingkungan sekitar kita dan cara kami menikmati keindahan burung itu dengan mengamatinya di alam; berloncatan riang di antara ranting, mencari pasangan untuk kawin atau sekedar bermain, dan mencari makan dengan sendirinya. Pengamatan hari itu dilakukan sejak pukul 07.50 WIB sampai dengan 10.50 WIB. Dalam waktu tiga jam tersebut, kami hanya dapat melihat, mendengar dan mengidentifikasi 11 jenis burung liar. Hal ini sangat dimungkinkan karena keramaian situasi taman dan hutan kota itu oleh masyarakat, serta vegetasi taman itu yang didominasi pohon Eucalyptus. Eucalyptus itu sendiri adalah pohon alien, artinya bukan pohon asal Indonesia. Aselinya, Eucalyptus berasal dari benua Australia. Pohon ini dapat menghasilkan minyak yang banyak dimanfaatkan dalam bidang medis. Selain itu, pohon ini memiliki aroma yang khas dan kecantikan warna batangnya sangat menawan. Taman HONDA Tebet ini memang cocok untuk sekedar melepas penat dengan melihat cantik hijaunya Eucalyptus atau berolahraga, salah satunya ada jalur terapi dengan kerikil batu.

Kembali pada hasil pengamatan burung, kesebelas jenis burung liar yang kami dapati terangkum dalam tabel berikut ini:


Ada yang menarik saat pengamatan! Kami melihat sepasang Remetuk Laut (Gerygone sulphurea, Golden-bellied Gerygone) berjaga di sebuah pohon. Mereka berlompatan kesana-kesini seperti ingin mengalihkan perhatian kami dari pohon berbatang agak kecil di depan kami. Benar saja, saat kami dekati pohon itu memang ada sesuatu yang menggantung rendah di salah satu dahannya: sarang! Ya, beginilah penampakan sarang remetuk laut:



Masih sangat mungkin ada jenis-jenis burung yang terlewat oleh kami karena keterbatasan binokuler dan kamera juga keterbatasan jumlah pengamat. Semoga tahun depan, di tempat ini lagi kami dan kalian yang berminat ikut dapat menemukan lebih banyak lagi jenis burung liar. Semangat pengamatan! Ketemu lagi yaaa bulan ini, JBW dilaksanakan minggu depan (Sabtu, 22 November 2014) di Kebun Binatang Ragunan, kumpul jam 07.00 WIB di depan kandang Pelikan! Jangan lupa bergabung bersama kami di grup fb kami Burung Ibu Kota, klik aja linknya kakaaaaaak ~~~\o/

JBW-ers edisi Tebet






No comments:

Post a Comment