Pages

Saturday, August 22, 2015

HOME SCHOOLING? tak seperti yang diduga

rapihkan barisan, siap mengikuti pengenalan alam bersama
kakak-kakak KPB Nycticorax & friends
(foto oleh mbak inu) 
     Sudah berlalu seminggu lebih memang, tapi kekaguman masih memuncak hingga kini tulisan ini terealisasikan. Festival Pendidikan Rumah (FESPER) yang berlangsung di arena kemah lapangan golf Cibodas pada Selasa-Kamis, 11-13 Agustus 2015 lalu meninggalkan kesan yang membekas dalam. Lebih dari seratus keluarga dari berbagai daerah, kenal dan tak kenal, tinggal bersama dalam satu kampung buatan dengan tenda-tenda pengganti rumah. Anak-anak mereka dari usia balita hingga remaja belasan tahun berbaur tanpa rasa kaku selayaknya dunia anak-anak yang diimpikan. Tidak ada "Ih anak kecil sana, jangan ikut-ikut!" atau "Siapa sih lo?" atau "Ini punyaku, awas!" bahkan terdengar "Aku gak mau maen sama kamu" pun tidak. Justru mereka menunjukkan kebersamaan, yang besar mengalah pada yang kecil, yang lebih dewasa mengayomi yang muda bak adik-adik mereka sendiri, dan mereka tertawa ceria bersama. Padahal, mereka tak kenal sebelumnya. Padahal, mereka tetanggaan pun tidak di rumahnya. Padahal, mereka tidak disuruh.
anak-anak belajar Biologi langsung di alam dengan melakukan
pengamatan flora dan fauna (foto oleh mbak inu)
          Pendidikan rumah atau yang lebih biasa terdengar sebagai homeschooling adalah alternatif lain dari memperoleh ilmu, belajar tidak cuma di sekolah. Mereka yang menerapkan homeschooling dalam keluarganya adalah mereka yang menerapkan kemandirian anak sedari dini. Anak tidak dipaksa untuk belajar ini dan itu, tetapi anak dibantu mengembangkan apa yang dia minati. Anak tidak perlu dibebani buku-buku tebal dalam ransel yang memberatkan pundaknya ke sekolah. Anak tidak dikejar tumpukan tugas yang menyita waktu bermainnya sebagai anak. Namun si anak dituntun menerapkan 4E dengan sendirinya tanpa terasa. Apa itu 4E?
anak-anak senang melihat gambar burung-burung di buku
panduan identifikasi jenis burung karya MacKinnon dkk
(foto oleh mbak inu)
       EASY, mudah. Ya, anak-anak mulai belajar dari hal-hal yang mudah terlebih dahulu. Juga dengan cara yang mudah; menonton film ataupun acara tv yang mendidik, bermain game yang kini sudah meraja lela permainan yang mendidik, mendengarkan musik, browsing internet saking mudahnya sekarang akses internet, dan atau kembali ke basic: membaca buku. Anak-anak homeschooling tidak dipaksa untuk menguasai materi tertentu, materi yang sulit. Mereka cukup menguasai yang mudah dan dari yang mudah itulah semua berawal.
anak-anak mencicipi nektar bunga asoka (Ixora sp.) saat pe-
ngamatan di kebun raya cibodas (foto oleh mbak inu)
       ENJOY, menikmati. Anak-anak dibiarkan mempelajari yang mudah baginya hingga mereka menikmati pelajarannya. Menikmati akan membuat anak-anak tidak terbebani, membuat mereka merasa bebas, nyaman, dan karenanya anak-anak dapat mengekspresikan daya cipta kreasinya. Imajinasi yang tidak terkungkung, kreativitas yang ditumbuhkembangkan, dan impian yang dipupuk akan membuat anak-anak homeschooling punya tekad yang bisa jadi lebih besar daripada anak-anak berpendidikan sekolah. Besarnya tekad akan menguatkan seseorang untuk terus berkembang dan tak mudah menyerah, mau dan mau lagi untuk terus belajar. Pernah dengar? "Bila kamu tak tahan lelahnya belajar, maka kamu akan menanggung perihnya kebodohan", quotes yang begitu banyak bermunculan di buku maupun dunia maya, bersumber dari Imam Syafi'i.
kaysan yang seorang birdwatcher cilik sedang mengejakan
tulisan nama burung untuk membantu peserta lain
 mengisi lembar kerjanya (foto oleh mbak inu)
           EXCELLENT, sempurna. Jangan bilang "kesempurnaan hanya milik Allah" karena memang itu sudah bukanlah rahasia. Semua orang yang berketuhanan sudah menyakini memang hanya Tuhan lah yang sempurna. Namun kesempurnaan yang ditanamkan pada anak-anak homeschooling adalah kesempurnaannya dalam belajar, bukan belajar yang setengah-setengah melainkan belajar yang tak kenal lelah dan bosan. Anak-anak yang sudah menikmati belajarnya tentu ada rasa ingin sempurna, ingin menjadi yang terbaik, ingin menguasainya. Keinginan sempurna itu bukanlah hal negatif, justru positif. Sifat kompetitif itu akan membangun mereka. Dunia begitu luas dan besar, segala kemungkinan ada di dalamnya, dan hanya yang mampu berkompetisi akan bertahan tak tergerus perguliran waktu.
anak-anak yang tadinya geli, lama-kelamaan mau memegang
katak dan meraba-raba untuk mengenali amphibi itu hihi siapa
tahu nanti jadi ahli herpetology (foto oleh mbak inu)
       EARN, menghasilkan. Bukan, jelas bukan eksploitasi anak untuk mengisi pundi-pundi keuangan keluarga, tetapi justru melatih anak untuk berwirausaha sebagai salah satu bentuk mereka mulai menghargai kerja keras orang. Dengan anak-anak homeschooling mulai berwirausaha, mereka selangkah di depan dalam memahami kehidupan: orang tua berkerja keras mencari uang demi kehidupan dan masa depan anak-anaknya. Oleh karena itu, mereka akan sadar: tidak sepantasnya merengek minta ini dan itu, lalu marah bila orang tua belum bisa memenuhi. Selain itu, mereka akan mampu menghargai uang karena mereka merasakan sulitnya mendapatkan uang. Pun menghasilkan uang dari jerih payah belajarnya sendiri bukanlah dosa. Segera ada rasa puas bagi anak-anak yang sudah berusaha menyempurnakan belajarnya dan menghasilkan karya yang bernilai. Dengan rasa puas itu, mereka akan ketagihan. Mau belajar lagi, lagi, dan lagi. Mau menyempurnakan lagi, lagi, dan lagi. Mau terus mencoba.
kakak-kakak KPB Nycticorax & friends mendampingi adik-adik
berdiskusi hasil pengamatan (foto oleh mbak inu)
           Ah, betapa saya dkk dalam satuan komunitas yang kami sebut KPB Nycticorax & friends sangat beruntung diberi kepercayaan untuk guiding anak-anak homeschooling pada acara FESPER 2015. Saya (Eci), Darma, Ana, Helmi, dan Galih merasakan langsung gema semangat anak-anak itu mengenal flora dan fauna sekitar. Atmosfer penuh rasa ingin tahu dari anak-anak yang begitu polos membuat kami selaku kakak mentor pun bersemangat membagi apa yang kami tahu dari pendidikan kuliah kami selama ini, khususnya Biologi. Burung, monyet dan bajing, katak, bunglon, aneka serangga, pohon, lumut, lichen, dan algae menarik keantusiasan mereka untuk melihat, memegang, dan bahkan merasakan langsung. Begitulah belajar di alam, sensasi yang begitu menggelegar karena tak terpaku pada kekakuan teori buku.

kak eci sedang menjelaskan lumut hati (Marchantia sp.) dan adik-
adik mendengarkan, mencatat, memotret, juga memegang langsung
(foto oleh mbak inu)
            Anak-anak homeschooling itu mencengangkan dengan apa yang mereka tahu dan tak kita duga sebelumnya. Meskipun mereka tidak mengikuti pelajaran Biologi di sekolah seperti orang pada umumnya dan meskipun juga mereka masih anak-anak, bukan mahasiswa jurusan Biologi, tapi mereka yang memang punya passion di ilmu alam ini mampu membuat kami sebagai mentor keki. Bagaimana tidak? Kami mengenal Biologi lebih dalam saat kuliah, sedangkan mereka masih krucil-krucil pantaran anak TK/SD/SMP sudah bisa mengenali identitas flora/fauna yang dilihatnya.

kak helmi sedang menjelaskan bunga morning glory (Ipomoea sp.)
dan adik-adik dengan antusias mendengar serta mencatat
(foto oleh mbak inu)
           Sebut saja, Leonardo yang lancar cas-cis-cus-ces-cos berbahasa Inggris menyebutkan ilmu tumbuhan (botany) yang dia dapat dari internet, acara tv, dan buku. Dia dapat mengenali bunga morning glory dengan cepat di saat kami para mentornya sedang mengingat genus Ipomoea itu. Dia juga bisa membedakan bunga bangkai Amorphophallus sp. (yang tinggi) dan bunga bangkai Rafflesia sp. (yang besar). Selain itu, dia juga tahu bunga kecubung (Brugmansia sp.) berasal dari Amerika dan dijuluki angel's trumpet karena bentuk bunganya seperti terompet. Oiya, dia juga bisa mengidentifikasi bunga dandelion (Taraxacum sp.) meskipun tak melihat bunga dandelionnya yang berupa bola putih yang biasa ditiup-tiup dalam film. Katanya, dia mengenali dandelion itu dari daun dan bunga kuningnya seperti yang dia tonton di tv.

kak ana sedang menjelaskan teknis pencatatan hasil pengamatan
dan kak galih membagikan lembar kerjanya (foto oleh mbak inu)

            Ada lagi Syabil, bocah lelaki yang memfokuskan diri belajar ilmu seranga (entomology). Saat saya baru saja menangkap seekor kupu-kupu guna menunjukkan ke anak-anak homeschooling itu bahwa serbuk dari sayap kupu-kupu yang biasa tertinggal saat kita habis memegangnya adalah scale, saat itu juga suara saya diambil oleh Syabil. Dia cekatan menyebutkan bahwa kupu-kupu adalah kelompok Lepidoptera yang salah satu ciri khasnya yaitu memiliki scale di sayapnya. Ketika saya menangkap capung dan menjelaskannya pun, lagi-lagi Syabil langsung bisa bilang itu kelompok Odonata. Belalang kayu dan belalang daun pun, Syabil yang dengan cepat mengoreksi itu bukan belalang. Ya, belalang kayu dan belalang daun memang bukan kelompok belalang (Orthoptera) melainkan Phasmatodea, - stick insect atau walking stick dan leaf insect. Namun serangga yang bentuk tubuhnya menyerupai ranting dan atau menyerupai lembaran daun itu memang biasa disebut sebagai belalang kayu dan belalang daun dalam bahasa Indonesia. 

saat sedang istirahat, makan cemilan yang dibawa menggunakan
kotak makan, tiba-tiba kak eci menunjukkan ada elang soaring (foto oleh mbak inu)
           Selain itu tidak lupa pada Kaysan si pengamat burung cilik. Umur 11 tahun tapi sudah bisa mengidentifikasi jenis-jenis burung, memotretnya, bahkan membuat kartu ucapan dari hasil foto jepretannya sebagai komoditi jual hasil belajarnya di expo anak dalam acara FESPER 2015. Kaysan menunjukkan ilmu burung (ornithology) yang digelutinya dengan aneka buku panduan lapangannya tidaklah sia-sia. Sekarang dia sedang menabung untuk memenuhi mimpinya pengamatan burung di wilayah timur Indonesia, keren ya! Apa mimpi kalian?

salah satu peserta sedang mengamati langsung ciri-ciri katak (foto oleh mbak inu) 

         Yang lain memang belum terlihat minatnya di percabangan Biologi yang mana, tetapi sepertinya Daniel dan Darma (bukan kak Darma) tertarik pada ilmu reptil dan amphibi alias herpetology. Daniel secara mendadak menepi dan ternyata dia menangkap bunglon Pseudocalotes tympanistriga dan dengan kagumnya sendiri menunjukkan pada teman-temannya bahwa kadal itu merubah warnanya dari hijau ke hitam, lalu perlahan sedikit demi sedikit kembali hijau. Sedangkan Darma terlihat antusias dengan katak kongkang kolam (Hylarana chalconota) yang ditunjukkan oleh kami. Dia terus yang mau memegangnya hingga saat melepaskan pun, Darma yang melakukannya.
kak darma memastikan adik-adik tidak tertinggal rombongan
sambil menjelaskan apa yang terlewat oleh mereka yang
di belakang (foto oleh mbak inu)


       Di luar anak-anak yang senang dengan pengamatan alam pun masih banyak loh yang mengagumkan! Ada yang sudah mempunyai usaha bakery dengan menjual cheese cake dan cup cakes secara online, 150 porsi kisaran order bulanannya. Ada yang berhasil membuat sepeda dari bambu. Ada juga yang membuat game di aplikasi android. Super sekali ya! Mereka anak-anak yang mandiri, yang mau terus belajar, dan berpegang pada impiannya. Di belakang mereka ada keluarga yang mendukung, orangtua yang tidak memaksakan kehendaknya dan mau menerima aspirasi anak-anak mereka serta bersedia membantu mengembangkannya. Plus, kenyataannya anak-anak homeschooling bukanlah anak-anak anti sosial. Terbukti mereka bisa berteman dengan siapa saja, berbaur dengan orang baru, tidak membeda-bedakan, juga tidak ada praktek bully di antara mereka. Terus belajar dan berprestasi yaaa adik-adik, see you on top! Being my pleasure to know you, little pals ;)

istirahat bareng di kolam yang banyak capung  (foto oleh mbak inu)

         Fyi, di luar pengenalan alam oleh KPB Nycticorax & friends, ada lagi pendampingan oleh komunitas lain yaitu Himpunan Astronomi Amatir Jakarta, Kampung Main, dan club panahan Al-Fath. Di acara kemah bersama sambil belajar dan bermain ini juga diajarkan untuk hidup go green! Meminimalisir sampah plastik dengan membawa makanan dalam kotak makan, membawa minuman dengan botol minum (tumbler), menggunakan biji lerak (Sapindus sp.) sebagai sabun ramah lingkungan, tidak menyediakan tempat sampah selain lubang galian untuk sampah sisa makanan yang organik, dan menyerukan untuk membawa pulang sampah-sampah plastik atau sampah lainnya yang tak ramah lingkungan. Cara sederhana yang dimulai dari kita untuk menyelamatkan bumi, yuk ikutan dicoba di rumah masing-masing dalam kehidupan sehari-hari! Minimal bisalah ya membiasakan membawa kotak makan dan tumbler, sepele tapi berdampak besar. Karena bumi kita tidak bisa menelan sampah-sampah plastik jadi sudah seharusnya kita kurangi, yakan? :)

anak-anak yang membawa cemilan dalam kotak makan dan toples,
serta bawa minuman dalam tumbler  (foto oleh mbak inu)

34 comments:

  1. Makasih kak Eci. Pas banget itu foto yla n vyel yang pegang kotak makan.
    Ada yang ketinggalan infonya. Malam terakhir yang perform keren2. Yla-vyel atraksi wushu, ada yang capoeira, dalang cilik, operet, nyanyi sambil main gitar, macem2 deh.
    Kan ga semua anak minatnya ke biologi. Kebetulan yla-vyel ga minat sama biologi hehe...

    ReplyDelete
    Replies
    1. waiya tante, passion tiap orang kan emang beda dan aku sangat menghargai itu jadi yaaa gpp yla vyel gak minat ke biologi pun hehe sing penting mereka bisa bahagia dgn "dunia" nya dan busa nunjukin ke orang, apa yg dia perjuangin bukanlah sia-sia. plus aku bersyukur bisa ketemu anak-anak yg didukung oleh keluarganya utk jadi diri mereka πŸ˜† yah iya sayangnya aku dkk gak sempet liat perform malam terakhir karena pada tepar hehehe maaf ya tan, jadi mengulasnya cuma yg aku liat langsung aja πŸ˜€

      Delete
  2. Terharuuuu.....
    Terima kasih kakak2 semua udah sabar banget ngajakin anak2 main di alam sementara para ortu sibuk di kelompok2 diskusi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. waaah sama-sama tante, aku dkk juga berterimakasih sudah diberi kepercayaan mengenal anak-anak yg mungkin akan jadi penerus kami atau bahkan jadi yg lebih super wow semisal peneliti hehe tante dkk adalah para orangtua yg inspiratif πŸ˜€

      Delete
  3. Replies
    1. duh jadi malu hehehe ini lebih ke curhat daripada report, tapi makasih tante sudah mau membacanya πŸ˜€

      Delete
  4. Ulasan yang sangat menarik. Terima kasih untuk tulisannya ya Kak. Izin di-share melalui FB saya ya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah sama sekali gak nyangka ternyata direspon positif curhatan ini hihihi makasih om dan boleh banget kok dishare πŸ˜€

      Delete
  5. Walaupun anak kami tidak mengikuti acara itu dan memilih acara lain, tapi senang sekali membaca tulisan ini. Tetap semangat dalam menjalani hal2 yang disukai. <3

    ReplyDelete
    Replies
    1. SETUJU! semangat itu terdengar sepele tapi berdampak besar yaaa tante hehehe semoga para keluarga hs juga terus semangat utk mendukung passion masing2 anaknya apapun itu selama tidak merugikan orang lain dan diri sendiri πŸ˜™ terimakasih sudah mampir tante πŸ™†

      Delete
  6. Terima kasih banyak kak Eci yang sudah mendampingi anak-anak untuk mengeksplorasi alam dan belajar bersama di #FESPER2015. Mudah2 tidak kapok untuk berkegiatan lagi bersama anak2 HS :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. alhamdulillah gak kapok malah senang sekali om hehehe semoga lain kali punya kesempatan dipercaya lagi utk mendampingi anak-anak luar biasa itu, mereka semua mengubah point of view saya selama ini dan tentu, para orangtuanya juga menjadi inspirasi saya. terimakasih sudah mengajak bergabung dan mempercayai saya dkk πŸ˜€

      Delete
  7. Terimakasih banyak Kak Eci untuk laporannya, dan Mbak Inu untuk foto-fotonya. Luar biasa semua, kami sangat beruntung anak-anak mendapat pendampingan yang keren, mengajari dengan langsung mengamati alam flora dan fauna. Mereka akan membawa pengalaman ini dan orang tua akan membaca tulisan ini untuk waktu yang lama dalam hati dan pikirannya

    ReplyDelete
    Replies
    1. you re very welcome, tante karena aku dkk pun merasa sangat beruntung bisa berkenalan dan berinteraksi sama anak-anak mengagumkan itu. benar-benar di luar dugaan! jadi inspirasi kami utk terus belajar dan tidak merasa cukup pintar utk berhenti menggali ilmu. terimakasih juga para orangtua yang sudah menunjukkan ke kami, tak sedikit orangtua yg lepas dari kata "kolot" karena para orangtua hs ini terus mendukung tumbuh kembangnya passion masing2 anak 😘

      Delete
  8. Anakku juga kurang berminat di kegiatan ini, tetapi tulisan ini keren banget, minta ijin saya share di FB, cara pandang yang obyektif akan keberadaan pembelajar mandiri...terimakasih terimakasih terimakasih, sukses selalu mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyaaa gpp kok tante kalo anaknya kurang berminat di biologi karena passion yg beda itu yg ciptain warna/i pelangi kan? cantik! hehe boleh dishare kok, tapi maaf yaaa ceritanya kepanjangan kayak curhat πŸ˜‚ sukses juga utk semua keluarga hs, semoga bisa terus menginspirasi 😘

      Delete
  9. tulisannya keren bangeeeeeeeeeet....thank you SO MUCH ya Kak Ecii...kami para ortu homeschooler jadi semakin bersemangaat!! Jangan kapok ajak anak2 kami mengamati alam ya Kaaak. ijin share di fb :-D

    ReplyDelete
    Replies
    1. you re very welcome tante, aku dkk juga sangat senang dan makin bersemangat utk memperdalam ilmu dan pengetahuan kami biar next time kami diberi kesempatan lagi kami bisa menjawab segala tanya penasaran anak-anak hebat kalian dgn lebih sederhana, jelas, lugas, dan menyenangkan. oiya boleh dishare kok tante hehehe πŸ˜€

      Delete
  10. Matur nuwun kak Echi, ngebaca nya say sambil senyum senyum, seakan kak Echi udah kenal banget dgn keluarga fesper 2015.

    ReplyDelete
    Replies
    1. waduh hahaha iyaaa maafin yaaa tante kalo aku sksd :D kebetulan kemaren sempet cerita-cerita sama beberapa orang tua dan emang kalo kaysan-tante shanty aku udah kenal lama gegara sesama pengamat burung hihihi :)

      Delete
  11. Matur nuwun kak Echi, ngebaca nya say sambil senyum senyum, seakan kak Echi udah kenal banget dgn keluarga fesper 2015.

    ReplyDelete
  12. Terimakasih ya.. ulasannya menarik, ijin share ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. samasama om hehe terimakasih sudah mengapresiasi curhatan ini, iya boleh dishare kok om :D

      Delete
  13. Terimakasih ya.. ulasannya menarik, ijin share ya

    ReplyDelete
  14. Salam Kenal Kak Eci, kemarin gak sempat ketemuan kita..
    Anakku sempat ikut pengamatan di hari terakhir, namanya Abimanyu panggilannya ABI.. hehehe..
    Seusai dari pengamatan langsung cerita panjang lebar ttg Alga, lumut, burung, dan sampai sekarang sering mengingatkan aku kalo menemukan benda2 di sekitarnya yang persis sama dengan yang diamati ketika FESPER kemarin...
    Terimakasih banyak atas ulasan dan juga panduan ketika melakukan pengamatan di FESPER. Semoga di FESPER mendatang bisa bergabung lagi...

    ReplyDelete
    Replies
    1. salam kenal juga tante marialia, ibu hebatnya abi :) waaah senangnya dengar follow up dari pengamatan kemaren, salam hangat utk abi tante! aamiin aamiin allahumma aamiin semoga masih diberi kepercayaan di fesper berikutnya hehe {}

      Delete
  15. Tidak hanya sekedar tulisan, luar biasa, terima kasih Kak Eci

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih sekali tante ara sudah mau mampir membaca curhatan ini hehe :)

      Delete
  16. Tulisan yang luar biasa kak Eci..bimbingan, laporan dan curhatannya bermanfaat sekali. Terimakasih banyak yach. Semoga menambah kebaikan yang berlipat-lipat untukmu dan para pembacanya. Menulis dengan hati akan disambut juga oleh hati :) ijin share jg ya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. aamiin aamiin allahumma aamiin! terimakasih juga tante betty sudah mampir dan mau ngeshare :)

      Delete
  17. Salam kenal. Kalau mau gabung di komunitas HS sekitaran depok dimana ya? Makasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. aku kurang tau deh tante hehehe maklum cuma "tamu" tapi mungkin tante indar bisa kontak tante shanty (panitia yg mengundang aku dkk) via email sshanty@gmail.com beliau praktisi HS langsung :)

      Delete
  18. Salam kenal. Kalau mau gabung di komunitas HS sekitaran depok dimana ya? Makasih.

    ReplyDelete
  19. Casinosroll Casino | 100% Welcome Bonus up to £10
    Casino Roll. Welcome Bonus. λ²³μ΅μŠ€ν”Œλ‘œμ–΄ Free spins on Slots. 50x deposit + more. 일본야ꡬ 뢄석 μ‚¬μ΄νŠΈ Play games from λ°± 슀트레이트 30+ casino games instantly at 슀마일 λ¨ΉνŠ€ Casino Roll. Play free or for real! pcie 슬둯

    ReplyDelete