![]() |
| semua partisipan setelah pengamatan |
Uniknya, dalam gunungan sampah yang membuat kami terperangah itu, burung-burung pun masih mau bermain di sana. 1) Burung gereja eurasia (Passer montanus), 2) kutilang (Pycnonotus aurigaster), 3) tekukur biasa (Streptopelia chinensis), 4) walet linchi (Collocalia linchi), dan 5) layang-layang batu (Hirundo tahitica) hilir mudik di atas gunungan dan sisi-sisinya. Selain gunungan sampah yang hendak diolah tersebut, RTH ini memiliki beberapa wujud habitat burung. Ada habitat ladang yang berisi pohon-pohon singkong, tebu, dan pisang. Di batang-batang singkong yang rendah dapat kami temui burung 6) bondol peking (Lonchura punctulata) bertengger setelah mendapat biji-bijian rumput liar di sekitarnya, di daun pisang teramati 2-3 ekor H. tahitica yang terbang-bertengger-terbang-bertengger berkali-kali di daun yang sama, juga suara berisik 7) perenjak jawa (Prinia familiaris) terdengar dari arah batang-batang tebu. Habitat bantaran kali pun ada dengan kali pesanggrahan, yang menjadi spot beberapa masyarakat untuk memancing di luar pemancingan yang sudah disediakan dan biawak mencari makan, yang mengalir di tengahnya. Habitat bantaran ini dipenuhi dengan suara 8) cinenen pisang (Orthotomus sutorius) dan ketika diamati, burung kecil dan bawel ini berlompat-lompatan di antara ranting di pepohanan bantaran kali bercampur dengan 9) burung madu kelapa (Anthreptes malacensis) dan 10) burung madu sriganti (Cinnyris jugularis). Selain cinenen pisang dan kedua burung madu itu, sering kali juga terdengar suara 11) cekakak Jawa (Halcyon cyanoventris) dan 12) raja udang biru (Alcedo coerulescens) di sekitar bantaran kali. Selain ladang dan bantaran, ternyata terdapat makam di RTH ini. Di pepohonan sekitaran makam teramati burung 13) perling kumbang (Aplonis panayensis). Juga terdapat pemancingan, burung 14) raja udang meninting (Alcedo meninting) dijumpai banyak orang di sini.
Selain burung-burung yang sudah disebutkan sebelumnya, ada lagi burung-burung yang ditemui oleh para pengamat hari itu yang mencapai 30 orang dari berbagai komunitas. Berikut daftar burung lainnya yang ditemui juga di RTH HK Pesanggrahan yaitu 15) wiwik kelabu (Cacomantis merulinus), 16) burung cabe jawa (Dicaeum trochileum), 17) kipasan belang (Rhipidura javanica), 18) merbah cerukcuk (Pycnonotus goiavier), 19) walet sarang putih (Collocalia fuciphaga), 20) cinenen kelabu (Orthotomus ruficeps), 21) cipoh kacat (Aegithina tiphia), 22) kareo padi (Amaurornis phoenicurus), 23) bondol haji (Lonchura maja), 24) cekakak sungai (Todirhampus chloris), dan 25) sepah kecil (Pericrocotus cinnamomeus). Jadi, dari hasil pengamatan yang diperoleh pada JBW edisi September ini, (Sabtu, 7/9) pukul 07.00-10.00 WIB di Hutan Kota Pesanggrahan, Jakarta Selatan, dijumpai 25 spesies burung dari berbagai macam bentuk habitat yang terdapat dalam RTH tersebut. Dari ke semua burung, hanya seekor layang-layang batu (Hirundo tahitica) yang terbang gesit sangat rendah, yakni hanya sekitar 3-5cm dari permukaan gunung sampah yang rata.
Terimakasih untuk KPB Nectarinia UIN, KPB Nycticorax UNJ, Comata UI, Canopy UI, Pengamat Burung Indonesia, dan Transformasi Hijau. ketemu lagi di JBW ke-6 bulan depan di Taman Menteng dan Taman Honda, dan semoga lebih banyak lagi partisipannya, see ya! ;D

No comments:
Post a Comment